Ramadan saat Corona buat pilu Tak seperti tahun lalu Semarakmu membatu Namun hadirmu telah ku tunggu Ramadan saat Corona terasa hampa Tarawih di masjid tiada Buka bersama dan TPA tiada Semua ibadah di rumah saja Ramadan saat Corona buat nestapa Tak ada senyuman nyata Hanya tatap mata Lewat maya semua bersua Ya Allah Ya Ilahi Semoga Corona segera pergi Semoga pandemimu menepi Ku rindukan riuh Ramadan kembali
Pagi itu, lebaran pertama Rijal di rumah barunya. Rijal saat itu baru berusia 5 tahun. Namun karena di sekitar rumah tidak ada anak seusianya, maka Rijal memilih melewatkan hari di rumah kakek. Setelah sholat Ied dan halal bihalal dengan orang tua, kakek, nenek, paman, bibi dan adik sepupunya, Rijal berencana bersilaturahmi bersama si kembar Via Nia. "Bu, nanti Rijal mau pergi silaturahminya bersama Via dan Nia ya?. Ibu sama bapak tidak usah menunggu Rijal"pinta Rijal dengan wajah penuh harap. "Ya, boleh. Tapi kalau sudah capek, Rijal pulang ya?"kata Bu Hida ibunya Rijal. Bu Hida bersama bapak, kakek dan neneknya melanjutkan silaturahmi ke rumah tetangga. Sementara itu Rijal tetap di rumah si kembar. Setelah habis dhuhur, tiba-tiba pintu rumah Bu Hida diketuk seseorang. "Bu Hida, Rijal di rumah tidak? Katanya mau silaturahmi bareng saya dan dek Nia"kata Via. Bu Hida terperanjat kaget mendenga...
Komentar
Posting Komentar