Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Quote 14

Tak perlu bersedih jika goresan penamu belum berarti. Tak perlu gundah jika yang kau lakukan terlihat sia-sia. Yakini semua niat baik suatu saat berfaedah.

Quota 13

Carilah yang baik-baik dari orang lain, tutupilah aibnya. Yakinlah ketika itu dilakukan, Allah akan menutup aib kita dan memberikan yang terbaik untuk kita.

Uniknya Romi

        Romi putra dari Bu Tina, usianya sekarang 5 tahun. Ia anak yang cerdas dan cekatan. Pagi itu rumah Bu Tina sudah heboh. Bu Tina mondar mandir mencari Romi.       "Apakah Bapak melihat Romi? katanya tadi mau ikut Ibu ke pasar,"tanya Bu Tina pada Pak Sigit, suaminya yang sedang membaca koran di ruang keluarga.         "Tadi Romi main dekat Ibu tho?  Coba di cari di teras. Siapa tau Romi bermain mobil-mobilan. Atau cari dulu di kamarnya, biasanya Romi menggambar kereta di sana,"ucap Pak Sigit mencoba menenangkan. Bu Tina kembali mencari. Semua kamar sudah dilihatnya. Kini Bu Tina ke teras penuh harap, dalam bathinnya ia berdoa semoga Romi di teras. Namun ketika sampai teras, ia tidak menemukan Romi. Bu Tina melihat gerbang rumah masih aman terkunci. Bu Tina kembali menemui suaminya.         "Pak, Romi tidak ada. Sudah Ibu cari di semua kamar dan teras. Pintu gerbang masih terkunci. Ibu dari tadi fokus memasak jadi kurang memperhatikan Romi,"ucap Bu Ti

Harapan Mulia Angger

     Angger adalah anak sulung dari 4 bersaudara. Ia putra dari Pak Burhan dan Bu Siti. Ia anak yang ceria, namun akhir-akhir ini tampak murung. Di usianya yang baru 8 tahun, Angger termasuk kakak yang baik. Bu Siti pagi itu mendekati Angger yang sedang menyendiri di pojok masjid dekat rumahnya.        "Mengapa Angger akhir-akhir ini sedih. Biasanya Angger ceria. Angger boleh kok bicara sama bunda,"ucap Bu Siti sambil membelai kepala Angger.         "Tidak apa-apa kok Bun, Angger hanya ingin sendiri. Bun, nanti Angger ikut Bapak ke pondok pesantren Pak Bus lagi ya?,"pinta Angger penuh harap. Angger memang sering sekali ikut menemani Pak Burhan silaturahmi ke pondok temannya.         "Boleh, tapi Bunda dibantu dulu menjaga adikmu ya?,"pinta Bu Siti. Angger pun mengangguk tanda setuju. Ia segera masuk rumah dan bermain dengan Maula, Nadia dan Zakiya. Wajah Angger sudah tak semurung sebelumnya. Bu Siti segera menuju dapur dan menyiapkan makan siang mereka. Se

Senam yang Unik

Hari Rabu pagi Bu Nur, guru PAUD Ceria mengajak anak-anak PAUD Senam Sehat Gembira(SSG). SSG sangat disukai anak-anak karena lagu senam menggambarkan gerakannya. Hari itu suasananya cerah, hampir 20 siswa yang masuk. Aish, Rahma dan Rashya selalu datang paling duluan. Namun dari pagi, laptop yang digunakan untuk memutar senam bermasalah.       "Maaf anak-anak, laptop ibu rusak. Jadi hari ini kita senam dengan diiringi nyanyian kita ya. Kita semua sudah sering senam, Ibu yakin anak-anak juga hafal lirik lagunya," ucap Bu Nur berusaha membuat anak-anak semangat.        "Rahma boleh berdiri di depan tidak Bu Guru?,"tanya Rahma penuh harap.         "Boleh, Ibu lihat Rabu kemarin Rahma, Rashya dan Aish sudah hafal lirik dan gerakannya. Jadi nanti bisa berdiri di depan memberi contoh teman yang lain," kata Bu Nur sambil mendekati ketiga siswa tersebut. Bu Nur kemudian membuat barisan SSG. Rahma berdiri di depan bagian tengah, Aish di depan sebelah kiri san Rashy

Quote 12

Sahabat sejati tak hanya dekat ketika kita sukses namun sahabat yang mau mengerti, mengingatkan ketika salah dan menerima kita saat terpuruk. 

Sandiwara Pagi

     Pagi itu sekitar jam 09.30, Rahma tiba-tiba histeris. Bunda Inung, ibundanya Rahma tidak tahu penyebabnya. Rahma baru berusia 2 tahun namun sudah pandai bercerita.      "Ada apa Rahma? Mengapa kamu tiba-tiba berteriak keras?"tanya Bunda Inung seraya mengecup kening Rahma.        "Ini lho Bunda, Barbienya tidak mau berdiri. Dari tadi Rahma ajak bermain malah tiduran terus"jawab Rahma mulai bercerita. Memang dari jam 8.00 tadi Rahma bermain sendiri. Bunda Inung membelai rambut Rahma dan berusaha menasehati.        "Kalau Rahma capek bermain barbie, Rahma bisa kok bermain petak umpet dengan Kak Hani dan Kak Rijal,"ucap Bunda Inung mengalihkan perhatian Rahma yang masih terisak. Bunda Inung kemudian mengajak Rahma membereskan mainannya dan mencari kak Hani dan kak Rijal.         "Kak Hani dan Kak Rijal, dek Rahma ditemani ya. Bunda mau memasak untuk makan siang kita"pinta Bunda Inung dengan lembut.          "Iya Bun. Nanti Rahma saya ajak b

Quote 11

Berpikir positiflah dan lakukan yang terbaik untuk membarokahkan usia. Tak perlu melupakan sakit hati di masa lalu karena luka itu akan terobati dengan bahagia di hari ini dan hari esok.

Quote 10

Jika kita bisa jadi pemaaf, mengapa harus jadi pendendam. Kalau pahala orang yang memaafkan tampak nyata maka semua orang pasti mau memaafkan kesalahan orang lain. 

Tersenyumlah

Hari ini hari jadimu Tersenyumlah dan nikmati sukamu Kulambungkan asa untukmu Kulantunkan doa tulus dari kalbu        Adzkia Nurrahma        Semoga kau sehat dan bahagia        Semoga harimu cerah ceria        Semoga Allah kabulkan yang kupinta Adzkia Nurrahma Kau hadirkan canda tawa Adamu karena Rahmat-Nya Kau kado indah dunia         Gadis kecilku          Langkahmu ringan melaju          Tawamu riuh merindu          Kau mengisi hampa sukmaku Terima kasih ya Rabbi Atas kesempatan kedua keluarga ini Kau amanahkan buah hati Tuk eratkan janji suci

Quote 9

Tak perlu risau dengan kelamnya masa lalu, tak perlu kawatir dengan pekatnya kehidupanmu dan tak perlu galau dengan takdirmu. Yakinlah akan ada secercah cahaya menerangi kalbumu. 

Quote 8

Perjuangkan indahnya dunia demi abadinya akhirat nanti. Janganlah putus asa, selama masih ada nyawa dalam raga perjuanganmu belum purna.

Quote 7

Tulislah apa yang bisa kau tuliskan. Semoga lewat tulisan kau bisa abadikan perjuangan hidupmu dan menginspirasi orang lain menjadi lebih baik. 

Quote 6

Jadilah pribadi yang berbeda, lakukan yang terbaik dan tanggung jawablah terhadap keputusanmu. Karena semua yang kita putuskan akan dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.

Misteri Hilangnya Rijal

    Pagi itu, lebaran pertama Rijal di rumah barunya. Rijal saat itu baru berusia 5 tahun. Namun karena di sekitar rumah tidak ada anak seusianya, maka Rijal memilih melewatkan hari di rumah kakek. Setelah sholat Ied dan halal bihalal dengan orang tua, kakek, nenek, paman, bibi dan adik sepupunya, Rijal berencana bersilaturahmi bersama si kembar Via Nia.        "Bu, nanti Rijal mau pergi silaturahminya bersama Via dan Nia ya?. Ibu sama bapak tidak usah menunggu Rijal"pinta Rijal dengan wajah penuh harap. "Ya, boleh. Tapi kalau sudah capek, Rijal pulang ya?"kata Bu Hida ibunya Rijal. Bu Hida bersama bapak, kakek dan neneknya melanjutkan silaturahmi ke rumah tetangga. Sementara itu Rijal tetap di rumah si kembar.          Setelah habis dhuhur, tiba-tiba pintu rumah Bu Hida diketuk seseorang.       "Bu Hida, Rijal di rumah tidak? Katanya mau silaturahmi bareng saya dan dek Nia"kata Via. Bu Hida terperanjat kaget mendengar pertanyaan Via."Bukannya tadi su

Idul Fitri Saat Corona

      Idul fitri 1 Syawal 1441 H saat ini sungguh sangat berbeda. Takbir pada malam idul fitri tak semeriah biasanya. Hanya beberapa masjid saja yang bertakbir. Jalan-jalan tampak sepi. Malam idul fitri sunyi tak seperti tahun lalu. Takbir keliling di dusun pun hanya lingkup RT saja, untuk membahagiakan anak-anak yang sebulan berpuasa. Mereka beberapa bulan ini sudah tidak TPA. Suasana takbir yang berbeda dan mematuhi protokol kesehatan. Anak-anak menggunakan masker dan jaga jarak. Acara di masjid pun tidal berlangsung lama. Sekitar jam 20.00 sudah selesai.         Pagi harinya, Ahad, 24 Mei 2020 Masjid lingkup RT kami mengadakan sholat ied dengan mematuhi protokol kesehatan. Sholat Ied ysng berbeda pula. Semua memakai masker. Tak terlihat senyum kemenangan. Hanya binar mata yang indah dan alunan takbir yang menunjukkan kebahagiaan. Jamaah sholat Ied pun tidak seperti tahun lalu. Banyak warga yang tidak mudik. Banyak warga yang sholat Ied di rumah. Setelah sholat Ied, biasanya jamaah s

Quote 5

Langkahkan kaki pelan dan pasti, teruslah melangkah meski jalan berliku, terjal ataupun mendaki. Yakinlah Allah akan memudahkan langkah kita jika bisa maksimalkan doa dan usaha.

Quote 4

Janganlah kecewa jika niat baikmu disalahartikan. Janganlah sedih ketika usahamu belum menghasilkan. Tetaplah berusaha menjadi orang baik untukmu sendiri, keluarga, bangsa dan agama karena sesungguhnya Allah lebih mengetahui niat dalam hati manusia.

Quote 3

Ketika Idul Fitri, semua manusia kembali suci maka janganlah Kau kotori hatimu dengan dosa pada Rabbmu. Ketika Ramadan telah usai, tetaplah berlomba dalam kebaikan dan taat pada-Nya karena yang Kau lakukan menjadi bekalmu untuk kehidupan akhirat nanti.

Berkawan Malam

       Terima kasih ya Allah atas semua nikmat yang telah Engkau berikan. Terima kasih atas masa lalu yang membuatku belajar banyak tentang perjuangan, kasih sayang dan nikmatnya bersyukur.          Pagi ini, ku mencoba goreskan pena, berkawan malam. Perjalanan hidup yang berliku, naik turun, berbelok dan kadang tergelincir membuatku lebih bijaksana memaknai indahnya takdirmu. Yakini, tidak sda yang sia-sia. Seperti adanya wabah Corona. Siang hari aktivitasku harus terbagi. Aku seorang guru dan ibu dari batita harus lebih ektra memanfaatkan waktu. Setiap mau menggunakan hp aku ijin dulu dengan anakku. "Rahma, Ibu kerja dulu ya. Kerja dari rumah, jadi harus menggunakan hp"kataku. Kalau saatnya pas pasti Rahma akan memperbolehkan. "Silahkan Ibu"katanya. Namun kalau baru bermain bersama ya tidak boleh.  "Ibu, jangan main hp. Nanti matanya sakit. Ibu tidak usah kerja. Nemani Rahma bermain boneka"ujarnya. Tapi tak mengapa, itu sudah menjadi pilihanku.         A

Quote 2

Tersenyumlah, meski kau menahan perih, biarkan penilaian negatif itu sirna dengan sendirinya. Bangkit dan berjalanlah, mesti tertatih. Yakinlah, apapun yang kau lakukan tidaklah sia-sia karena Allah Maha pemberi kemudahan dan pengabul doa.

Puasa Terakhir Saat Corona

      Hari ini puasa terakhir saat Corona. Ramadan yang berbeda, semua kegiatan ibadah dari rumah. Tak mengapa, karena saya yakin semua ada hikmahnya. Semarak ramadan tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya. Adanya pandemi Corona membuat saya lebih waspada.        Tak perlu disesali kenapa Corona datang ke dunia. Mari kita ambil hikmahnya. Madrasah-madrasah lebih mempersiapkan diri. Guru bisa bekerja dari rumah, siswa belajar dari rumah. Yang semula gaptek sekarang semangat belajar. Saya sendiri mengalaminya. Banyak pengalaman sejak adanya pandemi Corona. Saya bisa membuat google classroom, rapat via Zoom, rapat via Google Meet, mengikuti Komunitas Yuk Menulis, belajar Editing, belajar menulis cerita anak, belajar merangkai kata, belajar membuat Quote dan akhirnya bisa membuat blog ini. Sejak WFH, alhamdulillah saya lebih dekat dengan anak-anak. Saya harus bisa membagi waktu bekerja, menjadi istri dan ibu serta menyalurkan hobi saya menulis dalam komunitas yang keren.        Alhamduli

Quote 1

Tak perlu bersedih karena masa lalumu sehitam jelaga, jika kau taubatan nasuha maka Allah akan bersihkan dosamu dan menghadiahkanmu surga. Tak perlu bersedih karena kau belum bisa hidup mewah, jika kau syukuri nikmat Rabbimu maka keserhanaan hidup akan lebih barokah dan berasa.

Ramadan Saat Corona

Ramadan saat Corona buat pilu Tak seperti tahun lalu Semarakmu membatu Namun hadirmu telah ku tunggu       Ramadan saat Corona terasa hampa       Tarawih di masjid tiada       Buka bersama dan TPA tiada       Semua ibadah di rumah saja Ramadan saat Corona buat nestapa Tak ada senyuman nyata Hanya tatap mata  Lewat maya semua bersua        Ya Allah Ya Ilahi        Semoga Corona segera pergi        Semoga pandemimu menepi        Ku rindukan riuh Ramadan kembali           

Komunitas Yuk Menulis (KYM)

Vokal konsonan ku rangkai dalam kata Kata demi kata ku susun berirama Ku goreskan pena dalam puisi dan cerita Bersama KYM ku wujudkan asa          KYM gelorakan semangat literasi           Berawal dari hobi, ku sinergikan hati          Kau satukan strata dan profesi          Dalam group bersilaturahmi

Sahabat Maya

Kita bersua dalam maya Berkenalan dalam komunitas pena Walau belum bertatap muka Sahabat maya hadirkan bahagia        Vitriya Mardiyati         Hariku indah penuh arti         Komunitasmu kobarkan semangat literasi         Darimu pun goresan penaku terpublikasi Sahabat maya penuh pesona Kau ajarkan kesederhanaan berkata Dalam pena kau kobarkan asa Demi mencetak penulis pemula          Ya Allah Ya Rabbiku          Berikan yang terbaik tuk sahabatku          Jadikan aktivitasnya jalan surga-Mu          Semoga Engkau kabulkan pintaku

Asmaul Husna 2

Raga dan jiwaku luluh lantak Hati dan lisanku tersentak Urat nadiku berdetak Karena Engkau yang Maha bijak       Asmaul Husna-Mu        Pengingat lupaku       Mengakar kuat menyatu       Dalam syahdu kalbuku Ya Allah ya Ghaffar ya Qohhaar Ya Razzaq ya Fattaah ya 'Alim Ya Qaabidh ya Baasith ya Khaafidh Ya Raafi' ya Mu'izzu ya Mudzillu       Ya Samii' ya Bashiir ya Hakam       Ya 'Adl ya Lathiif ya Khabiir ya Halim       Ya 'Adzhiim ya Ghafuur ya Aliyy       Ya Khabiir ya Hafidzh ya Muqit           

Asmaul Husna 1

Engkau pemilik semesta Ada dan tiadaku karena-Nya 99 nama indah-Nya Getarkan jiwa kobarkan asa           Asmaul Husna-Mu            Terpatri dalam kalbu            Melambungkan rasa rindu            Merasuk sanubari berpadu Ya Allah ya Rahmaan ya Rahim Ya Malik ya Qudduus ya Salaam Ya Mu'min ya Muhaimin ya Aziiz Ya Jabbaar ya Mutakabbir ya Khaaliq