Puasa Terakhir Saat Corona

      Hari ini puasa terakhir saat Corona. Ramadan yang berbeda, semua kegiatan ibadah dari rumah. Tak mengapa, karena saya yakin semua ada hikmahnya. Semarak ramadan tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya. Adanya pandemi Corona membuat saya lebih waspada. 
      Tak perlu disesali kenapa Corona datang ke dunia. Mari kita ambil hikmahnya. Madrasah-madrasah lebih mempersiapkan diri. Guru bisa bekerja dari rumah, siswa belajar dari rumah. Yang semula gaptek sekarang semangat belajar.
Saya sendiri mengalaminya. Banyak pengalaman sejak adanya pandemi Corona. Saya bisa membuat google classroom, rapat via Zoom, rapat via Google Meet, mengikuti Komunitas Yuk Menulis, belajar Editing, belajar menulis cerita anak, belajar merangkai kata, belajar membuat Quote dan akhirnya bisa membuat blog ini. Sejak WFH, alhamdulillah saya lebih dekat dengan anak-anak. Saya harus bisa membagi waktu bekerja, menjadi istri dan ibu serta menyalurkan hobi saya menulis dalam komunitas yang keren. 
      Alhamdulillah saya berusaha menikmati setiap proses yang terjadi. Setiap ada event di KYM saya ikuti, beberapa kali saya tidak lolos seleksi namun saya tidak putus asa. Biarlah semua itu menjadi pengalaman menulis saya. Satu harapan yang ada dan menyemangati saya adalah semoga suatu saat tulisan-tulisan saya bermanfaat. Tetap lakukan yang terbaik, meski kadang yang terjadi tidak sesuai harapan. Alloh pasti memberikan yang terbaik dan yang saya butuhkan walau kadang tidak sesuai harapan.    
        Ternyata berniat baik dan berbuat baik menurut saya belum tentu baik menurut orang lain. Kadang menimbulkan prasangka yang kurang baik. Ada yang tidak suka kalau kita bisa melakukan yang lebih darinya. Biarlah, semua orang mempunyai penilaian yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Yang penting, Allah pasti Maha Mengetahui niat saya. Semoga Allah selalu memudahkan dan memberikan yang terbaik untuk kita semua. Semoga yang tidak suka dengan niat baik saya diberilan hidayah-Nya. Aamiin. 

Komentar

  1. Benar mba. Allah Mahatahu kebutuhan kita. Tidak selamanya keunginan kita dikabulkan oleh-Nya. Yang penting kita tetap berikhtiar.💪💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berusaha melakukan yang terbaik saja. Terimakasih untuk komentarnya. Semoga menjadi amal baik. Aamiin.

      Hapus
  2. Matapp,,terus berusaha dan tetap semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih untuk pesan dan motivasinya. Semoga Alloh selalu memudahkan langkah kita . Aamiin

      Hapus
  3. Matapp,,terus berusaha dan tetap semangat

    BalasHapus
  4. Harus lebih semangat jeng...tulisannya keren...tambahi...bisa buat berita...👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mantan Terindah

Ku Ikhlaskan