Tak perlu bersedih jika goresan penamu belum berarti. Tak perlu gundah jika yang kau lakukan terlihat sia-sia. Yakini semua niat baik suatu saat berfaedah.
Kita bersua dalam maya Berkenalan dalam komunitas pena Walau belum bertatap muka Sahabat maya hadirkan bahagia Vitriya Mardiyati Hariku indah penuh arti Komunitasmu kobarkan semangat literasi Darimu pun goresan penaku terpublikasi Sahabat maya penuh pesona Kau ajarkan kesederhanaan berkata Dalam pena kau kobarkan asa Demi mencetak penulis pemula Ya Allah Ya Rabbiku Berikan yang terbaik tuk sahabatku Jadikan aktivitasnya jalan surga-Mu Semoga Engkau kabulkan pintaku
Ramadan saat Corona buat pilu Tak seperti tahun lalu Semarakmu membatu Namun hadirmu telah ku tunggu Ramadan saat Corona terasa hampa Tarawih di masjid tiada Buka bersama dan TPA tiada Semua ibadah di rumah saja Ramadan saat Corona buat nestapa Tak ada senyuman nyata Hanya tatap mata Lewat maya semua bersua Ya Allah Ya Ilahi Semoga Corona segera pergi Semoga pandemimu menepi Ku rindukan riuh Ramadan kembali
Muhammad abdillah mahasura al faruq putra, biasa di panggil Faruq adalah putra dari Bunda Habibah dan Bapak Ahmadi termasuk anak yang ceria. Namun akhir-akhir ini Faruq sering menyendiri di kamarnya. Bunda Habibah mencoba mendekati putra semata wayangnya. "Faruq, mengapa akhir-akhir ini kelihatan tidak semangat? Faruq bisa cerita ke Bunda kok", ucap Bunda Habibah sambil membelai rambut Faruq. Faruq cuma menggelengkan kepalanya dan tersenyum menandakan tidak ada masalah. Namun Bunda Habibah tetap penasaran dan mencari Pak Ahmadi yang sedang membaca koran di teras rumah. "Pak, Faruq akhir-akhir ini jadi pendiam. Ia sering tidak keluar kamar. Tolong Bapak selidiki ya?", pinta Bunda Habibah. "Mungkin Faruq capek Bun. Bunda tidak usah kawatir, Faruq kan tidak seperti Bunda. Bunda sering ngomel-ngomel memberikan ceramah yang sebenarnya tidak penting",ucap Pak Ahmadi menenangkan...
Sips
BalasHapusSuper sekali
BalasHapusTerima kasih Pak Wijaya Kusumah
BalasHapus